Sekolah Penerbangan Dengan Peluang Karir Tanpa Batas

Sebuah Sekolah Penerbangan ternyata dapat mengantarkan seseorang sukses di luar bidang aviasi. Begitulah kira-kira yang terjadi pada sosok Verry Geniusa MT. Seorang pria asal Palembang Sumatera Selatan ini kini sukses berkarir di lingkup BUMN PT. Kereta Api Indonesia sebagai Staff Admin Muda Finance & Accounting di KAI Service. Mas Verry yang juga merupakan alumni dari SMAN 3 Palembang ini akhirnya memilih melanjutkan pendidikannya di sekolah penerbangan di Yogyakarta, yaitu P3NUSANTARA pada tahun ajaran 2016/2017 dan tergabung dalam course 60. Melalui sebuah pesan suara yang dikirimkan melalui email, Mas Verry bersedia membagikan pengalaman dan perjalanan karirnya mulai dari mengenal P3NUSANTARA hingga akhirnya dapat sukses berkarir di tempat kerjanya sekarang. AWAL MENGENAL P3NUSANTARA SEKOLAH PENERBANGAN “Halo! Assalamu’alaikum Wr. wb. Semuanya….” begitu mas Verry mengawali sapaannya di dalam pesan suara tersebut. Mas Verry merupakan salah satu pemuda berprestasi di bidang olah raga khususnya Karate yang dimiliki oleh Indonesia khususnya provinsi Sumatera Selatan. Tentu angan-angan untuk berkecimpung di dunia aviasi sangat jauh dari pemikirannya. Hingga sekitar bulan Januari 2016, saat itu mas Verry masih duduk di kelas 12 semester ke dua. Ada sebuah lembaga penerbangan yang datang ke dalam hidup mas Verry dan cukup membuka wawasannya, bahwasannya ternyata, berkarir di dunia penerbangan itu tidak semata-mata terbatas hanya profesi Pilot atau Awak Kabin (Pramugari/Pramugara) saja. Lembaga tersebut, saat itu membuka kelas untuk jurusan AVIATION SECURITY (Keamanan Penerbangan). Sayangnya, ketika mas Verry mencoba mengikuti seleksinya, dia harus merasa sedikit kecewa karena dinyatakan tidak lolos seleksi. Hal tersebut rupanya disebabkan karena konon katanya, struktur gigi mas Verry yang kurang rapi. Selanjutnya sekitar bulan Maret 2016, team promosi dari P3NUSANTARA datang ke SMAN 3 Palembang dan mengadakan presentasi sekaligus seleksi penerimaan calon siswa baru disana. Kebetulan mas Verry yang saat itu cukup dekat dengan ibu Guru BK-nya diberikan motivasi untuk mencoba mengikuti seleksi masuk di P3NUSANTARA. Sejujurnya mas Verry sendiri merasa insecure pada dirinya sendiri. Secara fisik dirinya merasa badannya kurus, kecil, berkulit hitam, tidak terlalu tinggi, struktur gigi tidak rata (tidak rapi) dan juga merasa bahwasannya dirinya berasal dari keluarga yang kurang mampu. Namun mas Verry tetap saja mengikuti proses penerimaan calon siswa baru untuk P3NUSANTARA. Rupa-rupanya, tanpa mas Verry duga-duga, ternyata P3NUSANTARA memberikan kepercayaan kepada mas Verry untuk dapat bergabung menjadi salah satu peserta latihnya. Total dari 7 orang yang mendaftar di P3NUSANTARA dari sekolahnya, ada 4 orang yang dinyatakan DITERIMA di P3NUSANTARA dan dari 4 orang itu sayangnya ada 1 orang yang akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri. Perjuangan Masuk Sekolah Avasi Tibalah surat panggilan DITERIMA dari P3NUSANTARA. Dimana didalamnya tertera sejumlah angka biaya registrasi awal yang harus dibayar bagi calon siswa/i P3NUSANTARA yang telah dinyatakan DITERIMA, untuk nantinya dapat melanjutkan pelatihan di P3NUSANTARA. Bagi mas Verry, jumlah nominal biaya registrasi tersebut bisa dibilang lumayan tidak terjangkau bagi keluarganya. Mas Verry mulai merasa bimbang. Sesungguhnya dia bercita-cita menjadi seorang abdi negara (Anggota TNI), mengingat salah satu keahliannya yang mungkin masih ada korelasinya dengan ilmu bela diri yang dia tekuni yaitu Karate. Sayangnya di tahun itu, tidak ada pembukaan calon TNI dari jurusan IPS, semuanya saat itu mensyaratkan lulusan harus dari jurusan IPA. Diambang kebimbangannya tersebut, Mas Verry akhirnya memutuskan untuk berdiskusi dengan orang tuanya. Sebetulnya Mas Verry juga sempat mencoba untuk bisa masuk ke Sekolah Tinggi Intelejen Nasional (STIN). Namun ternyata orang tuanya tidak setuju dan justru mengarahkan mas Verry untuk memilih ke P3NUSANTARA. Meskipun mas Verry sudah menjelaskan bahwasannya biaya di P3NUSANTARA rasanya tidak terjangkau bagi mereka. Lagi-lagi ternyata orang tuanya justru menyanggupinya dengan mengambil pilihan yang sangat penuh risiko karena untuk memenuhi biaya pelatihan di P3NUSANTARA, orang tuanya sampai harus menggadaikan sertifikat rumahnya ke bank. Sesaat setelah uang dari hasil gadai sertifikat rumah tersebut cair, mereka langsung mentransfernya ke P3NUSANTARA melalui bank yang sama tempat dimana mereka menggadaikan sertifikatnya tersebut. Mungkin saat itu, orang tuanya mas Verry memiliki feeling tertentu dan meyakini bahwa kelak anaknya akan menjadi “sesuatu” di P3NUSANTARA. Tantangan Membangun Impian Sejak semasa sekolah, sejak kelas 10 SMA, setiap malam minggu dan malam hari libur lainnya, mas Verry selalu bekerja sambilan sebagai tukang parkir, demi menghasilkan uang jajan sendiri sekaligus hitung-hitung sedikit membantu meringankan beban orang tua. Dan setelah mas Verry lulus SMA, masih ada jeda waktu sekitar 3 bulanan sebelum jadwal masuk P3NUSANTARA dan pelatihan disana dimulai. Selama hampir 3 bulan menunggu tersebut mas Verry manfaatkan setiap harinya untuk jaga parkir buat ngumpulin uang jajan ketika nanti menjalani pelatihan di P3NUSANTARA. Dan ternyata pada saat hari keberangkatan ke Jogja segera tiba, orang tuanya tidak memiliki cukup biaya untuk mengantar mas Verry ke Jogja. Alhamdulillahnya dari uang parkir yang sudah mas Verry kumpulkan, Ia mampu membeli tiket bus untuknya sendiri, papa, mama dan adik ke Jogja bahkan sekaligus liburan dan silaturahmi ke keluarga di Nganjuk yang sudah lama mereka tidak bertemu dan bersilaturahmi. Sekolah Pramugari dan Aviasi Sesampainya di Jogja, masuk ke dalam asrama P3NUSANTARA mas Verry kembali merasa insecure. Sebelumnya, ketika sebelum berangkat ke Jogja, mas Verry sempat curhat dengan ibu Guru BK-nya perihal perasaannya yang merasa insecure tersebut. Syukurnya beliau tetap memberikan dukungannya kepada mas Verry. Mas Verry merasa bahwasannya di P3NUSANTARA dia adalah siswa yang fisiknya paling hitam, termasuk yang tinggi badannya pendek sementara siswa-siswa yang lainnya tampak tinggi menjulang. Tapi ternyata bukan hanya mas Verry yg merasa insecure. Banyak siswa lain yang juga memiliki ke-insecure-an-nya masing-masing. Seiring berjalannya waktu, mas Verry semakin menyadari, bahwa ternyata apa yang diajarkan dan diberikan oleh P3NUSANTARA tidak hanya sekedar teori ataupun materi-materi penerbangan (dunia aviasi) atau hanya tentang bagaimana caranya menjadi pramugara, tetapi lebih diajarkan BAGAIMANA MENJADI MANUSIA. Suara mas Verry terdengan gemetar karena merasa merasa terharu ketika menceritakan ini. Menurut mas Verry, di P3NUSANTARA diajarkan bagaimana hidup bersama-sama membaur dengan orang-orang yang jauh berbeda latar belakang adat, budaya/culture, karakter & agama. Sangat banyak dan beraneka ragam perbedaan yg dijadikan 1 di dalam asrama P3NUSANTARA. Memaksa mereka untuk masing-masing saling mengerti orang lain, menempa rasa, menurunkan ego, mengasah kepekaan, menyelesaikan konflik yang pada akhirnya justru menjadikan mereka semakin erat sebagai saudara/keluarga. Selain itu ada beberapa kebiasaan baik yang juga diajarkan di P3NUSANTARA, diantaranya adalah Wajib bangun pagi, diajarkan untuk puasa senin kamis.
Pengalaman Fredian Candra Sekolah Pramugara di Yogyakarta

Bagi sebagian teman-teman FA Wannabe, mencari sekolah pramugara di Yogyakarta ataupun di kota-kota lainnya di Indonesia ini bukanlah perkara yang mudah. Untuk itu, kali ini mari kita simak pengalaman Fredian Candra Purnama dalam memilih sekolah penerbangan yang memiliki jurusan pramugari/pramugara terbaik di Yogyakarta. Profile Seorang Fredian Candra Purnama Mas Fredian adalah alumni dari SMA Negeri 4 Jember, Jawa Timur. Pria kelahiran tahun 1990 ini memutuskan untuk bergabung dengan sekolah awak kabin di P3NUSANTARA Yogyakarta setelah terinspirasi dari kakak kelasnya di SMA Negeri 4 Jember yang juga pernah bersekolah di P3NUSANTARA dan saat itu telah diterima bekerja sebagai pramugari Yemenia Airways yaitu mbak Eviarti Istanti Rini. Jadilah mas Candra mengikuti jejaknya untuk bersekolah di P3NUSANTARA Yogyakarta pada tahun 2008 selepas lulus SMA dan tergabung dalam course 26. Pengalaman Sekolah Pramugara di Yogyakarta Hari demi hari, bulan demi bulan dilalui oleh mas Fredian di P3NUSANTARA dengan hampir tidak ada kendala. Suka dan duka tentu datang silih berganti selama menjalani pelatihan. Mengenal banyak teman dari berbagai daerah, belajar hal – hal baru mulai dari ilmu pengetahuan tentang dunia penerbangan hingga ilmu hidup dalam menghadapi orang lain. Bagaimana menghadapi konflik yang timbul, bukan hanya materi atau teori yang diajarkan di dalam kelas saja, namun juga menghadapi berbagai masalah dan konflik yang tak jarang muncul di lingkungan asrama. hal – hal tersebut tentu sedikit banyak turut membentuk kepribadian seorang mas Fredian. Hingga tiba saatnya periode perekrutan kerja di berbagai maskapai dimulai. Satu persatu teman – teman mas Fredian mulai diterima bekerja sebagai pramugari di berbagai maskapai baik domestik maupun maskapai internasional. Batavia Air, Lion Air, Garuda Indonesia dan maskapai – maskapai besar lainnya. Sekolah Pramugara di Yogyakarta dan Tantangannya Saat teman – teman mas Fredian sudah mulai banyak yang diterima bekerja sebagai awak kabin. Mas Fredian masih tetap harus menyelesaikan pelatihannya di sekolah pramugara di Yogyakarta, yaitu di P3NUSANTARA. Hal itu disebabkan karena saat itu perekrutan pramugara memanglah sangat jarang diadakan oleh maskapai – maskapai tersebut. Sempat merasa pesimis dengan masa depannya, namun hal tersebut tidaklah berlangsung lama. Ini merupakan salah satu tantangan terberat yang harus dihadapi mas Fredian terutama setelah lulus dari pelatihannya di P3NUSANTARA. Yaitu sedikitnya kesempatan/lowongan kerja sebagai pramugara. Hal ini yang menyebabkan mas Fredian dan teman-teman yang cowok lainnya harus mencoba bidang atau profesi yang lain terlebih dahulu sembari menunggu. Segera setelah menyelesaikan pelatihan di P3NUSANTARA, maskapai kebanggaan Indonesia yaitu Garuda Indonesia kantor cabang Yogyakarta membuka lowongan pekerjaan di bagian ticketing, dan mas Fredian mencoba peruntungannya untuk dapat mengisi lowongan tersebut. Alhamdulillah tepat pada bulan Februari 2009, mas Fredian diterima dan mulai bekerja di bagian ticketing PT. Garuda Indonesia kantor cabang Yogyakarta. Menjadi Staff Ticketing Setelah Lulus Sekolah Pramugara di Yogyakarta Menjadi staff ticketing di PT. Garuda Indonesia memberikan begitu banyak pengalaman yang berharga bagi mas Fredian. Mulai dari melayani para pelanggan dalam proses pemesanan tiket hingga melayani dan membantu pelanggan yang menyampaikan berbagai keluhan, masalah maupun komplain terkait dengan tiket penerbangan mereka. Selain mendapatkan pengalaman yang cukup, mas Fredian tentu juga mendapatkan banyak kenalan dan relasi selama menjalani profesinya sebagai petugas bagian ticketing. Mulai dari teman-teman yang juga berkarir di lingkungan penerbangan hingga dengan berbagai customer dari berbagai kelas sosial. Selama menjalani profesinya sebagai staff bagian Ticketing, mas Fredian Candra juga mendapatkan banyak ilmu dan semakin mengasah ketrampilannya dalam bidang customer service serta dalam hal berkomunikasi. Mas Fredian menjalani profesinya sebagai staff bagian ticketing ini mulai dari bulan Februari tahun 2009 sampai dengan bulan Februari tahun 2014. Total selama 5 tahun tentu tidak sedikit pengalaman yang mas Fredian dapatkan. Bekerja Sambil Kuliah Dalam rentang waktu tahun 2009 sampai dengan tahun 2014 tersebut, selain bekerja sebagai staff ticketing, mas Fredian memutuskan untuk menyambi kuliah mengambil jurusan Ilmu Komunikasi di salah satu sekolah tinggi swasta di Yogyakarta, hal ini mas Fredian lakukan karena ada dorongan dari keluarganya yang menginginkannya melanjutkan kuliah mengambil gelar S1. Mas Fredian mengambil kelas malam alias kelas khusus pekerja supaya tetap bisa bekerja meskipun sambil kuliah. Uniknya saat itu mas Fredian kuliah bareng dengan salah satu atasannya di PT. Garuda Indonesia kantor cabang Yogyakarta. Singkat cerita, mas Fredian memiliki keinginan untuk fokus menyelesaikan pendidikan S1 Ilmu Komunikasi sembari bekerja dan sementara waktu melepaskan setiap kesempatan mengikuti berbagai rekrutment Pramugara yang ada di antara selang waktu tersebut. Padahal lowongan dan rekrutmen untuk pramugara di berbagai maskapai saat itu benar-benar bisa dibilang cukup banyak. Termasuk lowongan untuk pramugara penerbangan haji. Dia berharap kelak saat dia lulus dari S1-nya, saat itu juga dia dapat segera mewujudkan impiannya menjadi pramugara di salah satu maskapai penerbangan. Akhir Bahagia Lika-Liku Sekolah Pramugara di Yogyakarta Sekitar bulan Januari 2014, mas Fredian hampir menyelesaikan kuliah S1nya, dan disaat yang hampir bersamaan, Bunda Indar yang merupakan salah satu pimpinan P3NUSANTARA menginformasikan kepada mas Fredian bahwasannya di bulan tersebut akan diadakan rekrutmen pramugara maskapai penerbangan Citilink. Merasa bahwa kuliahnya tinggal menunggu masa sidang dan kelulusan, mas Fredian akhhirnya memutuskkan untuk mencoba mengikuti rekrutmen Pramugara Citilink tersebut. Tahapan-demi tahapan seleksi untuk pramugara Citilink mas Fredian ikuti, dan alhamdulilla akhirnya diapun dinyatakan lolos seleksi dan di terima sebagai Pramugara Citilink. Mas Fredian merasa bahwasannya memang inilah jalan Tuhan yang terbaik untuknya. Dimana Tuhan memang ingin mas Fredian menjadi staff bagian ticketing dulu, selain menambah pengalaman, mas Fredian juga bisa mengambil kuliah gelar S1 Ilmu Komunikasi. Semua proses berjalan terasa begitu lancar. Mulai dari melalui tahapan-tahapan rekrutmen, resign dari PT. Garuda Indonesia dan juga proses sidang skripsi. Akhirnya pada Hari Sabtu di bulan Maret 2014, mas Fredian secara resmi mendapatkan gelar S1, hari minggu resign dari PT. Garuda Indonesia, dan hari Senin tanda tangan kontrak kerja sebagai pramugara di PT. Citilink Indonesia di Jakarta. Kehidupan Baru sebagai Pramugara Citilink. Ternyata menurut mas Fredian, menjadi pramugara tidak semudah sidang skripsi yang pernah dijalaninya. Banyak sekali materi-materi penerbangan yang harus dipelajari dan dikuasai. Seperti Aviation Knowledge, Basic Medical Knowledge, Safety, Emergency Equipment dan masih sangat banyak lagi materi-materi lainnya. Alhamdulillah lagi-lagi meskipun tidak mudah, namun mas Fredian berhasil menyelesaikan seluruh proses pelatihan sebagai pramugara Citilink dan mulai aktif terbang pada bulan oktober 2014. Saat ini telah 8 tahun mas Fredian menjalani profesinya sebagai Pramugara Citilink. Semuanya dijalani dengan lancar.
Pengalaman Perjuangan Menjadi Pramugari oleh Meganola Utami

Belajar yuk! Pengalaman Perjuangan Menjadi Pramugari dari mbak Meganola Utami. Salah satu alumni dari sekolah pramugari P3NUSANTARA yang kini telah sukses meraih mimpinya menjadi pramugari di maskapai Garuda Indonesia. Profile Seorang Meganola Utami Halo teman-teman FA Wannabes. Kenalin nih, salah satu alumni P3NUSANTARA yang saat ini terbang sebagai pramugari maskapai kebanggan Indonesia tercinta, yaitu Garuda Indonesia. Meganola Utami sebelumnya adalah alumni dari SMKN 1 Pontianak. Memilih untuk melanjutkan pendidikannya di sekolah pramugari P3NUSANTARA Yogyakarta demi mengawali langkahnya untuk meraih impian menjadi seorang pramugari. Meganola bergabung di P3NUSANTARA pada tahun ajaran 2013/2014 dan tergabung dalam course 45. Saat itu dia memiliki motto hidup seperti ini; HIDUP ITU SEPERTI SEPEDA, AGAR TETAP SEIMBANG, KAU HARU TETAP BERGERAK (MENGAYUH) Langkah Awal Perjuangan Menjadi Pramugari Dulu, cita-cita menjadi pramugari itu mulai muncul di benak seorang Meganola Utami adalah pada saat dia masih duduk di bangku SMA. Saat itu Meganola mendengar bahwa ada salah satu senior P3NUSANTARA yang juga berasal dari Pontianak telah menjadi pramugari Garuda Indonesia. Kemudian dia menyampaikan keinginannya untuk mengikuti jejak senior tersebut dengan melanjutkan pendidikannya ke P3NUSANTARA, “Motivasinya sih biar rejekinya sama gituu…hehehe…” ujar Maganola sembari tertawa sambil mengingat-ingat bagaimana awal mula dia akhirnya masuk di P3NUSANTARA. Begitulah akhirnya sampailah Meganola di P3NUSANTARA. Menjalani semua proses pelatihan, berkenalan dan beradaptasi dengan teman-teman baru dari berbagai daerah, budaya dan karakter, berjuang menjadi pribadi yang tangguh dan mandiri, sungguh tidaklah mudah baginya. Perjuangan Menjadi Pramugari Dimulai Singkat cerita sampailah pada masa-masa recruitment dimulai. Saat itu Meganola merasa bahwa dirinya adalah seorang yang kurang percaya diri alias mudah sekali merasa minder. Hal itu disebabkan karena dia merasa peserta rekrutmen yang lainnya banyak yang jauh lebih cantik. Meganola yakin bahwa pasti banyak juga yang merasakan apa yang dia rasakan saat itu. Namun dia juga memiliki hal lain yang menjadi motivasi terkuatnya, yaitu kenyataan bahwa dia hanya memiliki 1 orang tua, dia juga merupakan anak bungsu yang tentu saja menjadi harapan terakhir bagi orang tuanya supaya dapat segera sukses dan mandiri. Hal – hal tersebutlah yang akhirnya membuat keinginannya untuk menjadi awak kabin semakin kuat dan membuatnya sejenak mengesampingkan perasaan “minder” yang sempat muncul dalam hati dan pikirannya. Tapi sebelum kita sampai pada kisah sukses yang Meganola raih. ada baiknya jika kita juga mengetahui bagaimana Meganola menghadapi kegagalan-kegagalan yang pernah dialaminya selama menjalani perjuangan menjadi pramugari. Kegagalan Demi Kegagalan Dalam Perjuangan Menjadi Pramugari “Jangan takut gagal ya! Karena rasanya kalau tidak pernah gagal sepertinya belum terasa afdol aja gitu perjuangan menjadi pramugari.” Begitu ucapnya. Kegagalan demi kegagalan yang dialaminya menjadi barisan pengalaman – pengalaman berharga bagi Meganola. Dia mengaku pernah sampai 5x gagal pada saat mengikuti rekrutmen di beberapa maskapai di Indonesia. Sedih sudah pasti, kecewa adakalanya juga muncul, namun kegagalan demi kegagalan tersebut justru membuat Meganola mampu bersikap dewasa dan semakin berfikir kritis. Pertama kali mengalami kegagalan di tahap performance. Hal itu disebabkan karena Meganola memiliki bekas keloid. Namun saat itu Meganola berfikir “Oh, ternyata begini rasanya mengikuti rekrutmen dan alur-alurnya. OK lain kesempatan aku harus memperbaiki diri. kan sudah tahu bagaimana alur dan prosesnya”. Kedua kalinya mengalami kegagalan, Meganola mengaku sempat menangis karena menyesali kekurangannya saat itu pada tahap wawancara menggunakan bahasa Inggris. Hal itu bisa terjadi karena rasa “minder” kembali muncul ketika tiba-tiba saja wawancara dilakukan dengan menggunakan Bahasa Inggris. Menyadari bahwa dirinya memiliki kemampuan bahasa Inggris yang pas-pasan, membuatnya merasa grogi dan gugup ketika tiba-tiba diberi pertanyaan dalam bahasa Inggris. Lagi-lagi Meganola berusaha untuk segera bangkit dari rasa kecewanya. “Gapapa… Nanti kita coba lagi!” Ucapnya dalam hati saat itu. Kegagalannya yang ketiga kalinya adalah pada tahap pengukuran tinggi dan berat badan yang saat itu ternyata kurang memenuhi kriteria. Hal itu bisa terjadi karena tinggi badan Meganola yang memang yang mepet dengan batas minimal yang distandardkan oleh maskapai tersebut. Meskipun ketika diukur di beberapa rumah sakit dan fasilitas kesehatan, tinggi badannya 160cm, namun demikian seringkali ternyata alat ukur yang digunakan setiap tempat bisa saja mendapat hasil yang berbeda-beda. terkadang bisa lebih tinggi, tak jarang juga bisa menjadi lebih rendah. Meganola mengatakan bahwa sejujurnya, kegagalannya yang ketiga kali ini, sungguh membuatnya ingin menyerah saja rasanya. Apalagi rekrutmen selalu diadakan di Jakarta sehingga membuatnya harus bolak balik Jogja – Jakarta. Kenyataannya ketika kembali ada rekrutment yang ke-empat kalinya bagi Meganola, rupanya dia masih belum mau menyerah. Kali ini dia sangat percaya diri bahwa dia jauh lebih siap dan yakin pasti lolos. Dia merasa telah belajar dari setiap kesalahan dan kekurangannya dari kegagalan-kegagalannya yang sebelumnya. Sayangnya ternyata, sikap terlalu percaya diri yang berlebihan juga menjadi salah satu batu sandungan. Lagi-lagi Meganola harus kembali merasakan pahitnya kegagalan. Perjuangan Menjadi Pramugari Kelima Kalinya Kali kelima Meganola mencoba mengikuti perekrutan pramugari sebetulnya dia sudah tidak ada niat lagi untuk ikutan, tetapi atas paksaan teman-teman seangkatannya di P3NUSANTARA, akhirnya dia berangkat juga untuk mencoba. Tanpa beban, tanpa melibatkan ambisi, saat itu Mega memutuskan untuk mengikuti perekrutan dengan hati yang pasrah saja. Artinya, jika gagal ya sudah memang bukan rezekinya, namun jika lolos ya bonus, alhamdulillah. Tak disangka-sangka, rupanya semua tahap perekrutan justru dapat dilalui Meganola hampir tanpa kendala. Semuanya berjalan lancar hingga tahap akhir dan akhirnta tanda tangan kontrak kerja diterima sebagai salah satu pramugari di maskapai kebanggaan seluruh rakyat Indonesia, yaitu Garuda Indonesia. P3NUSANTARA & DREAM BOOK! Apakah teman-teman punya DREAM BOOK? Dream Book adalah sebuah buku/album foto yang isinya adalah daftar mimpi-mimpi kalian yang ingin kalian wujudkan. mulai dari cita-cita, rumah, mobil, perjalanan wisata dan masih banyak lainnya. Intinya kalian bebas menulis dan menempelkan gambar apa saja terkait dengan impian-impian kalian. SEBANYAK-BANYAKNYA!!! BEBAS!!!. Karena bermimpi itu GRATISS!!! Di P3NUSANTARA seluruh siswanya diajarkan dan diminta untuk membuat DREAM BOOK nya masing-masing. SEBANYAK-BANYAKNYA!!!. Kenapa? Karena apapun yang kalian tulis dan visualisasikan di dalam Dream Book merupakan bagian dari Doa dan Harapan kalian. Begitupun yang dilakukan oleh Meganola semasa dia masih menjadi siswa latih di P3N. Alhamdulillah satu demi satu telah terwujud, salah satunya punya rumah untuk orang tua. Dream Book ini juga dapat terus ditambah isinya. Karena selama kita masih hidup, tentu kita akan terus memiliki impian -impian. Tips-Tips Pada Saat Perjuangan Menjadi Pramugari ala Meganola Utami Untuk yang over weight: Konsumsi
3 Alasan Profesi Pramugari adalah Bidang Pekerjaan dengan Gaji Besar

Sudah bukan rahasia lagi rasanya Profesi Pramugari adalah salah satu dari beberapa Bidang Pekerjaan dengan Gaji Besar. Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang 3 alasannya 3 Alasan Profesi Pramugari adalah Bidang Pekerjaan dengan Gaji Besar Alasan yang pertama mengapa Profesi Pramugari menjadi salah satu profesi atau Bidang Pekerjaan dengan Gaji Besar Secara sekilas, ketika kita mendengar istilah pramugari atau pramugara kira-kira apa yang akan muncul di benak sebagian besar orang? wajah rupawan, penampilan menarik, postur tubuh yang bagus, ramah, pintar, salah satu Bidang Pekerjaan dengan Gaji Besar bahkan untuk seseorang lulusan SMA atau sederajat. Profesi Pramugari ini juga salah satu profesi yang sangat diidam-idamkan banyak generasi muda. Alasannya tentu selain Profesi Pramugari memiliki gengsi yang cukup tinggi, Gaji atau pendapatan yang dapat diraih nominalnya juga tidak sedikit. Secara umum, rata-rata pendapatan bagi orang-orang yang bekerja sebagai pramugari junior paling sedikit sekitar 8 – 12 Juta untuk maskapai dengan rute-rute domestik. Sementara untuk maskapai yang memiliki rute-rute internasional dengan jam terbang (jarak tempuh) yang panjang, maka pendapatan Pramugari Junior bisa mencapai 25 juta setiap bulannya. bahkan ada juga yang bisa mencapai angka 35 – 40 juta dalam satu bulan. Pendapatan setiap pramugari bisa saja berbeda meskipun bekerja di maskapai yang sama dan juga memiliki jabatan yang sama. hal tersebut dikarenakan, besarnya jumlah pendapatan tergantung dengan jumlah jam terbang yang sudah dijalankan setiap bulannya. Dengan jumlah pendapatan yang juga terbilang fantastis ini, tentu diimbangi dengan beban kerja yang juga tak kalah besar, terutama resiko keselamatannya. Rasanya sudah menjadi rahasia umum jika Profesi Pramugari merupakan salah satu profesi yang memiliki resiko keselamatan yang sangat besar. Meskipun pesawat memang diklaim sebagai kendaraan yang paling aman dari segi keselamatannya, namun sekalinya terjadi insiden maupun kecelakaan, jumlah korbannya bisa sangat luar biasa bahkan sering kali tidak ada satupun yang selamat. Jadi kenapa pesawat diklaim sebagai kendaraan teraman? karena jumlah insiden maupun kecelakaan pesawat terhitung jangat jarang terjadi dibandingkan dengan moda transportasi lainnya. Alasan yang ke-dua terkait dengan Tanggung Jawab Terkait dengan alasan yang pertama mengapa Profesi Pramugari menjadi salah satu profesi atau Bidang Pekerjaan dengan Gaji Besar yang disebabkan oleh resiko keselamatannya yang juga besar. Maka seseorang yang bekerja sebagai Pramugari juga memiliki tanggung jawab yang sangat besar. Sehingga diperlukan pelatihan dan ketrampilan yang mumpuni. Memiliki mental yang tangguh dan sikap yang baik sangat diperlukan bagi mereka yang bekerja di dalam profesi ini. Hal ini diperlukan karena pramugari bekerja dalam sebuah tim yang melibatkan banyak orang dan juga menghadapi penumpang dengan berbagai sifat dan karakter yang berbeda-beda latar belakang budaya dan bahkan mungkin suku atau bangsa yang berbeda. Tidak semua orang sanggup menjadi pribadi yang dinamis, yaitu pribadi yang mudah menyesuaikan diri dengan orang baru, lingkungan baru dan menyikapi berbagai perbedaan yang senantiasa muncul di dalam penerbangan. Bayangkan saja jika orang yang bekerja sebagai pramugari tidak memiliki sikap yanhg bijaksana dan dinamis?! tentu dia tidak akan mampu membuat dirinya sendiri menikmati pekerjaannya sebagai pramugari yang mengharuskannya bekerjasama dengan orang yang selalu baru di dalam sebuat tim terbang mulai dari Captain sampai dengan petugas – petugas penerbangan lainnya termasuk petugas darat dan petugas kebersihan. Jika seseorang sudah tidak merasa nyaman dengan dirinya sendiri bagaimana bisa orang tersebut dapat membuat orang lain merasa nyaman saat bersamanya?. Suasana tidak nyaman dalam sebuah tim kerja ini bisa sangat membahayakan operasional penerbangan terkait dengan pelaksanaan operasional keselamatan penerbangan. Mengapa? ketidaknyamanan tersebut dapat menjadi pemicu gagalnya proses komunikasi efektif di dalam tim. gagalnya proses komunikasi dapat memicu gagalnya pelaksanaan prosedur operasional keselamatan terbang. tentu hal ini akan memperbesar risiko terjadinya insiden dan bahkan kecelakaan. Hanya orang-orang yang MAU dan MAMPU mengerti orang lain, memahami orang lain, bersikap bijaksana dan penuh tanggung jawablah yang bisa menjadi pramugarii yang baik. Alasan yang ke-tiga mengapa Profesi Pramugari menjadi salah satu profesi atau Bidang Pekerjaan dengan Gaji Besar Alasan yang ketiga adalah karena menjadi pramugari atau pramugara jika dilihat dari jam kerjanya, profesi ini sangatlah unik. Berbeda dari jam kerja profesi – profesi lainnya khususnya yang biasa menerpkan jam kantor (office hour) dimana untuk jam kerja kantoran rata – rata berlangsung selama 8 jam /hari dan 5 hari seminggu. Sementara, profesi pramugari memiliki jam kerja yang cukup tidak lazim, yaitu dalam sehari maksimal mencapai 14 jam kerja dan 6 hari dalam seminggu! Bagaimana? cukup luar biasa bukan? Tentu tidak serta merta akan selalu atau seperti itu, kembali pada kebijakan perusahaan dimana peraturannya juga harus disesuaikan dengan peraturan keselamatan penerbangan yang berlaku di negara. Belum lagi jam kerjanya yang tidak stabil. artinya, bisa saja seorang pramugari mendapatkan jadwal penerbangan mulai pukul 01.00 dini hari, atau pukul 21.00. dimana pada jam jam tersebut umumnya kita manusia dalam posisi istirahat, namun pramugari/a harus melaksanakan tugas terbang. Hal ini juga bisa menjadi salah satu pertimbangan dalam penentuan gaji pramugari/a yang jumlahnya bisa sangat fantastis setiap bulannya.
Peran Penumpang Dalam Kondisi Darurat Pesawat

Peranan Penumpang Dalam Mencari Informasi Tentang Kondisi Darurat Pesawat Sudah bukan hal yang istimewa lagi jika saat ini masyarakat Indonesia mulai terbiasa bepergian dengan menggunakan pesawat terbang. Bukan hanya untuk kalangan atas, namun masyarakat kalangan bawahpun sudah mulai bisa turut merasakan transportasi udara yang satu ini. Hal ini berawal dari bermunculannya maskapai-maskapai betarif rendah atau biasa disebut dengan low cost carrier (LCC) Airlines. Di Indonesia sendiri ada beberapa diantaranya ada Lion Air, Citilink, Wings Air, Nam Air dan Air Asia Indonesia. Dengan banyaknya maskapai penerbangan, tentu semakin banyak juga pilihan bagi masyarakat Indonesia. Selain harga tiket yang juga mulai terjangkau, transportasi udara juga menjadi pilihan karena kecepatannya, sehingga efisien waktu untuk jarak tempuh yang jauh, mengingat juga Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Ambil contoh, dari Jakarta menuju Ambon jika menggunakan kapal laut, setidaknya membutuhkan waktu sampai dengan 4 hari, sementara dengan menggunakan pesawat udara dapat ditempuh dalam waktu kurang dari 4 jam. Sangat efisien waktu bukan? Mulai familiar dan banyaknya maskapai yang bermunculan, maka alat transportasi udara ini juga berpengaruh kepada rasa keingintahuan masyarakat terhadap moda transportasi ini. Mencari berbagai informasi mulai dari membandingkan harga tiket, pelayanan, lowongan kerja hingga sampai pada bagaimana setiap maskapai ini memiliki reputasi atas keselamatan penerbangannya. hal ini membuktikan bahwa masyarakat kita mulai concern dan peduli terhadap kemungkinan terjadinya Kondisi Darurat Pesawat dalam setiap penerbangannya. Kondisi Darurat Pesawat dibanding Transportasi lainnya Meskipun transportasi udara diklaim sebagai alat transportasi yang paling aman dibandingkan dengan moda transportasi yang lainnya, namun demikian jika terdapat insiden ringan apalagi sampai kecelakaan pesawat dengan jumlah korban jiwa yang banyak dan bahkan nyaris semua penumpang dan crew menjadi korban, atau Kondisi Darurat Pesawat lainnya, maka pemberitaan dan segala informasi tentang hal tersebut akan sangat menyedot banyak perhatian karena pemberitaannya yang selalu besar-besaran. Hal ini disebabkan karena meskipun pesawat sudah sangat umum digunakan, namun kesan ke-ekslusif-annya masih tetap ada. Sehingga segala bentuk informasi tentang pesawat dan apapun yang berhubungan dengan pesawat selalu menjadi bahan informasi atau pemberitaan yang menggelitik rasa keingintahuan banyak orang. Tak jarang pemberitaan mengenai Kondisi Darurat Pesawat meninggalkan trauma tersendiri bagi kebanyakan orang. Bahkan mereka yang belum pernah naik pesawatpun akhirnya memiliki perasaan takut jika suatu saat harus bepergian dengan menggunakan pesawat. Sebetulnya bagaimanakah sistem keselamatan operasional penerbangan ini dijalankan? Dalam artikel kali ini penulis akan sedikit membahas mengenai peranan penumpang dalam keselamatan operasional penerbangan. Sistem Keselamatan Operasional Penerbangan Terkait Penanggulangan Kondisi Darurat Pesawat Sistem keselamatan penerbangan sangatlah kompleks, banyak sekali aturan dan prosedur yang mengatur operasional penerbangan dengan begitu detil. Beberapa diantara peraturan-peraturan tersebut dikeluarkan oleh International Civil Aviation Organization (ICAO) sebuah organisasi dunia di bawah naungan PBB. Di Indonesia sendiri khusus untuk penerbangan sipil diatur oleh Civil Aviation Safety Regulation (CASR), kemudian setiap perusahaan maskapai penerbangan biasanya juga memiliki aturan-aturan sendiri yang tentu saja WAJIB mengacu pada CASR, boleh sama persis dengan CASR atau LEBIH KUAT/KETAT dari CASR. Selain aturan-aturan tersebut, ada beberapa prosedur yang juga harus diterapkan oleh setiap maskapai, salah satunya adalah Crew Resources Management (CRM) dan Safety Management System (SMS) dan masih banyak aturan dan prosedur lainnya yang betul – betul harus dijalankan oleh setiap maskapai penerbangan demi mencapaitarget zero incident and accident. Banyaknya aturan tersebut tentu terkait dengan penanggulangan Kondisi Darurat Pesawat Secara singkat, CRM dan SMS fungsinya adalah untuk mengurangi potensi-potensi yang dapat membahayakan penerbangan dan me-manage supaya potensi-potensi Kondisi Darurat Pesawat tersebut tidak berkembang menjadi suatu hal yang dapat membahayakan operasional penerbangan. Sehingga CRM dan SMS harus diterapkan dengan semaksimal mungkin. Bukan hanya awak pesawat yang terdiri dari Pilot dan awak kabin saja yang harus belajar dan menerapkan CRM dan SMS ini, namun juga termasuk petugas darat. Bagaimana meminimalkan kesalahan persepsi dengan komunikasi, kewaspadaan terhadap segala sesuatu yang tidak biasa, jam kerja yang tidak biasa, keterbatasan dan performance, komunikasi dengan berbagai pihak terkait dengan penerbangan tersebut mulai dari pilot, awak kabin, petugas darat, petugas Air traffic control bahkan juga dengan penumpang!. Ya! Penumpang memiliki peran yang sangat penting terhadap sistem keselamatan operasional penerbangan dan Kondisi Darurat Pesawat. Peranan Penumpang terhadap Kondisi Darurat Pesawat Penumpang perlu dan harus patuh terhadap peraturan keselamatan penerbangan dan Kondisi Darurat Pesawat, antara lain terkait dengan barang bawaannya. Barang – barang apa saja yang boleh dibawa , bagaimana cara membawanya dan berapa jumlahnya. Karena ada barang-barang tertentu yang jumlah dan cara membawanyapun diatur supaya tidak membahayakan operasional penerbangan. Contoh yang paling umum adalah benda – benda yang berbentuk Liquid (cairan), Aerosol, dan Gel nanti akan kita bahas di artikel yang lain. Selain terkait dengan barang – barang bawaan, peran penumpang terhadap keselamatan penerbangan dan Kondisi Darurat Pesawat juga terkait hal – hal yang mungkin tidak biasa terjadi dalam penerbangan, contohnya jika mencium aroma terbakar, atau melihat asap, atau mendengar suara-suara yang terdengar aneh dan tidak biasa, atau bahkan melihat gelagat orang lain yang mencurigakan, maka penumpang diharapkan untuk dapat segera melapor kepada awak kabin supaya hal-hal tersebut dapat segera diperiksa kemungkinan-kemungkinannya. Jika hal tersebut ternyata memiliki potensi yang dapat membahayakan operasional penerbangan, maka awak pesawat akan dapat segera mengambil tindakan baik pencegahan atau bahkan tindakan darurat yang diperlukan untuk meminimalkan resiko terjadinya ancaman keselamatan penerbangan yang jauh lebih serius lagi. Peraturan Penerbangan dan Kondisi Darurat Pesawat Selain 2 hal tersebut diatas, kepatuhan penumpang terhadap peraturan keselamatan penerbangan dan Kondisi Darurat Pesawat lainnya tentu sangat penting, termasuk tidak mengambil/membawa pulang properti/alat keselamatan penerbangan yang ada di dalam pesawat, misalnya baju pelampung yang terdapat di bawah kursi setiap penumpang, melipat dan mengunci meja, membuka penutup jendela, menegakkan sandaran kursi pada saat take off dan landing, tidak menggunakan telepon genggam atau alat elektronik lainnya yang memiliki perangkat pemancar maupun penerima sinyal (radio, mainan remote control, handy talkie dsb). karena benda – benda tersebut juga memiliki keterkaitan erat dengan Kondisi Darurat Pesawat. jika semua elemen dalam suatu operasional penerbangan taat dan patuh terhadap aturan keselamatan penerbangan, termasuk juga penumpang. maka besar kemungkinan operasional penerbangan tersebut akan berjalan lancar tanpa insiden apapun. Jangan lupa bahwa jika Anda adalah penumpang, secara tidak langsung Anda memiliki peran yang cukup besar dalam membantu awak pesawat untuk memberitahu atau melaporkan hal-hal yang mencurigakan seperti yang sudah kita bahas
Pertanyaan Lucu Tentang Penerbangan Kalau Profesimu Adalah Pramugari.
Pertanyaan Lucu Tentang Penerbangan – yang sering diminta atau ditanyain keluarga/ teman/ orang- terdekat kalau profesimu adalah Pramugari. Pertanyaan Lucu Tentang Penerbangan yang pertama: Harga tiket berapa? Minta diskon dong! Pertanyaan Lucu Tentang Penerbangan yang satu ini sangat sering sekali ditanyakan oleh teman, keluarga atau orang-orang kepada pramugari/a. Saking seringnya para pramugari/a menerima pertanyaan – pertanyaan semacam ini, mulai dari awal-awal merasa lucu sampai merasa jengkel karena harus berkali-kali memberikan penjelasan bahwa harga tiket, penjualan atau pemesanan tiket tidak ada sangkut pautnya dengan pekerjaan mereka. Jangankan untuk memberi diskon atau potongan harga tiket, sering kali untuk sekedar memberikan informasi terupdate berapa harga tiket pesawatpun mereka tidak tahu. Bahkan, jika para pramugari/a ingin bepergian/liburan di luar jangkauan rute terbang perusahaan dimana mereka bekerja, merekapun harus membeli tiket dari uang mereka sendiri. Memang beberapa maskapai memiliki kebijakan mengenai tiket gratis atau tiket diskon bagi para karyawannya (sesuai bahasan kita kali ini adalah pramugari/a). namun demikian tiket-tiket gratis maupun diskon tersebut hanya bisa dipergunakan oleh si pramugari itu sendiri, tidak bisa diberikan haknya kepada orang lain. Biasanya jumlah tiket gratis ataupun diskon khusus pegawai tersebutpun dibatasi. Ada juga maskapai yang memberikan tunjanganjatah tiket gratis kepada keluarga (biasanya hanya yang terdaftar dalam 1 kartu keluarga, khususnya Orang tua, pasangan sah dan anak-anak) jumlahnyapun dibatasi. Jadi, perihal tiket pesawat apalagi hak memberi potongan harga bukanlah wewenang pramugari/a ya teman-teman. Kalau kalian ingin mendapat hak khusus tersebut, yukk berjuang menjadi salah satu pramugari/a, caranya? Salah satunya dengan mempersiapkan diri kamu lebih baik bersama sekolah Pramugari P3NUSANTARA Yogyakarta. Pertanyaan Lucu Tentang Penerbangan yang kedua: Kalau buang air di toilet pesawat, kotorannya kemana? Pertanyaan Lucu Tentang Penerbangan yang kedua ini sungguh pertanyaan yang lucu sekaligus terkesan polos yang juga tak kalah sering ditanyakan. Pernah gak sih pertanyaan ini juga muncul di benak kalian? Hehehe… Kira-kira kemana ya dibuangnya kotoran-kotoran tersebut kalau kita buang air di dalam toilet pesawat? Apakah keluar dari pesawat lalu terjun bebas ke bawah yang entah nanti akan jatuh dimana? Mungkin bisa saja jatuh di atas atap rumahmu? Hahaha… jawabannya adalah TIDAK!!! Sistem pembuangan di pesawat sudah sangat difikirkan supaya tidak merugikan orang lain ya teman-teman, apalagi sampai harus terjun bebas yang jatuhnya entah kemana… kasihan yang di bawah yang tidak beruntung kalau sampai kajatuhan “harta karun yang tak diinginkan” itu… hihihi… Jadi di dalam pesawat sudah terdapat sistem penampungan semua kotoran dari toilet – toilet di pesawat, yang nantinya ketika pesawat ini mendarat, maka di bandara tabung penampungan kotoran tersebut akan disedot/dikuras habis oleh mobil/kendaraan yang namanya Lavatory Service Unit (LSU) untuk kemudian dibawa ke pusat pengolahan limbah. Dan seperti inilah gambar mobil yang disebut dengan LSU tersebut. Pertanyaan Lucu Tentang Penerbangan yang ketiga: Makanan di pesawat kapan masaknya? Pertanyaan Lucu Tentang Penerbangan yanhg selanjutnya adalah tentang makanan di pesawat. Mungkin ada banyak di antara teman-teman yang sudah tahu bahwa makanan yang dibagikan kepada penumpang di dalam pesawat berasal dari perusahaan catering service yang bekerjasama dengan maskapai dalam hal penyediaan makanan dan minuman untuk penumpang. Namun tidak sedikit juga orang yang bertanya-tanya ini kapan masaknya? Dimasak dimana? Kok cepat sekali bisa langsung disajikan? Makanan dan minuman di pesawat memang diproduksi oleh perusahaan catering yang sudah terkualifikasi standardnya sesuai dengan peraturan kesehatan, keamanan, kebersihan dan segala faktor penilaian yang harus dipenuhi oleh perusahaan – perusahaan catering tersebut untuk dapat menjadi pemasok makanan dan minuman di berbagai maskapai. Makanan-makanan tersebut sudah dimasak dan dikemas sedemikian rupa melalui berbagai prosedur dan quality control berlapis untuk memastikan keamanan dan kualitas makanan-makanan tersebut. Kemudian dibekukan, lalu didistribusikan ke dalam pesawat untuk nantinya dibagikan kepada penumpang. Sebelum dibagikan kepada penumpang, tentu makanan-makanan tersebut harus dipanaskan dulu. Ingat kan kalau tadi dari perusahaan cateringnya dibekukan dulu? Hal itu perlu dilakukan untuk menjaga supaya makanan-makanan tersebut terjaga kesegarannya alias supaya tidak mudah basi. Disinilah pramugari/a berperan dalam hal memanaskan makanan-makanan tersebut. Meskipun hanya memanaskan makanan, namun hal tersebut juga tidak bisa dilakukan asal-asalan. Setiap jenis makanan memiliki tehnik pemanasan yang berbeda-beda jangan sampai omelet yang awalnya berwarna kuning creamy cantik menjadi berwarna kehijau-hijauan karena salah tehnik memanaskannya Pertanyaan Lucu Tentang Penerbangan yang keempat: Pacar atau suaminya pilot ya? Pertanyaan Lucu Tentang Penerbangan yang satu ini juga gak kalah sering ditanyakan oleh keluarga jika profesi kita adalah seorang pramugari, teman-teman maupun orang-orang terdekat lainnya. Sebetulnya tidak salah juga jika akhirnya banyak yang berfikiran kalau pramugari/a akhirnya memiliki pasangan seorang pilot atau penerbang. Mengingat mereka bekerja di dalam satu tempat yang sama. Kalau itilah anak muda mungkin ini yang disebut dengan cinlok alias cinta lokasi. Hahahaha… But NOPE! Tidak selalu ya teman-teman… memang banyak pramugari atau pramugara yang akhirnya memiliki pasangan seorang pilot alias penerbang, selain itu tidak sedikit juga yang akhirnya menikah dengan sesama pramugari atau pramugara, baik yang sama – sama bekerja di dalam naungan perusahaan yang sama maupun dengan sesama pramugari ataupun pramugara yang bekerja di maskapai atau perusahaan yang berbeda. Tapi tidak sedikit pula yang memilih untuk tidak berpasangan dengan pilot aatau biasa juga disebut sebagai seorang penerbang. Biasanya pertimbangan untuk tidak memiliki pasangan seorang pilot atau seorang penerbang diantaranya adalah masalah waktu. Bisa dibayangkan kan kalau misalnya istrinya pramugari dan suaminya seorang pilot atau sesama orang yang juga bekerja sebagai pramugari atau pramugara?, dimana jadwal terbang mereka akan sering kali berbeda, yang satu terbang ke Ambon, suaminya terbang ke Banda Aceh, Istrinya terbang 2 hari, suaminya terbang 4 hari. Suaminya pulang, istrinya berangkat terbang. Satu rumah namun rasa LDR-an hihihihi… belum lagi jika ternyata mereka bekerja di perusahaan maskapai yang berbeda, apalagi jika yang satu bekerja di maskapai dalam negeri dan pasangannya bekerja di maskapai yang home basenya di luar negara Indonesia Nah teman-teman, itulah 4 hal – hal lucu yang pernah dan sering ditanyakan orang orang terdekat pramugari/a terkait dengan pesawat dan pekerjaan mereka. jadi bersiap – siaplah jika suatu hari Anda menjadi seorang Pramugari ataupun Pramugara, sudah bisa dipastikan Anda suatu hari akan mendapatkan salah satu atau bahkan beberapa diantara pertanyaan Pertanyaan Lucu Tentang Penerbangan tersebut di atas dan bahkan mungkin akan lebih banyak lagi pertanyaan – pertanyaan lainnya. Bagaimana? atau bahkan jangan –